23 Maret 2009

Kepada Jelitheng (Refleksi Sebuah Kesyukuran). Alhamdulillah ...

Berapa tahun sudah usiamu jika hari ini 17 januari?

semestinya kita tidak menghitung lagi angka
karena bisa saja sejuta sama dengan kosong
jadi tidakkah selayaknya waktu kita takar dengan arti
sehinggga masa silam dan kemarin kuasa menambah cahaya matahari

apa arti kata "selamat ulangtahun" jika kita sendiri tong hampa
bukankah pada akhirnya ajalpun yang tidak lagi jadi puncak duka tetap kita tantang sendiri
sebagaimana dahulu kita menarung topan dan ancaman langit menteror negeri
satu periode lewat kita menangkan tapi awas, esok apakah kita tetap tegak?

maka mari kita masak sendiri
mari kita bikin kue ulang tahun seadanya
tanpa lilin karena cahaya patut dijaga
jangan dipadamkan

berapa tahun sudah usiamu jika hari ini 17 januari?
semestinya kita tidak menghitung lagi angka
karena bisa saja sejuta sama dengan kosong
jadi tidakkah selayaknya waktu kita takar dengan arti
sehinggga masa silam dan kemarin kuasa menambah cahaya matahari

menjawab ucapan selamat maukah kau katakan juga kepada anak-anak: "jangan menjadikan hidup bagai busa sungai"?

ulangtahun seperti waktu
akhirnya selalu menanyai makna
menanyai diri siapa kita?
dan waktu merentang hakekat
akupun masih saja menanyai diri
akhirnya siapa?

Paris, Januari 2004.
-------------------
JJ. Kusni

"Rabb, bentuk kesyukuran apa yang pantas bagi aku, pendosa, untuk mendekat padaMu? Alhamdulillah, alhamdulillah ..." (celebrating wonderful life-circle)